Urine Anak Berwarna Kemerahan Setelah Minum Obat TBC
Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. Penyakit ini merupakan penyakit yang menular bukan keturunan. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. Anak dapat tertular penyakit TBC melalui percikan renik (droplets) yang keluar ketika pasien TBC batuk, bersin, bicara, tertawa atau bernyanyi. Faktor yang meningkatkan resiko sakit TBC pada anak, diantaranya :
Balita dan remaja berisiko tinggi sakit TBC
Kekebalan tubuh yang turun meningkatkan risiko sakit TBC seperti: Gizi buruk, DM, Penyakit Keganasan, Konsumsi Obat Steroid Jangka panjang, HIV, dll
Kontak erat dengan pasien TBC paru yang infeksius
Penyakit TBC bisa disembuhkan dengan minum obat teratur & tuntas dengan lama pengobatan TBC ringan selama 6 bulan sedangkan TBC ekstraparu berat (TBC otak, TBC tulang) selama 12 bulan.
TBC juga dapat dicegah dengan obat pencegahan TBC yang diminum secara teratur. Dengan demikian obat tersebut dapat memberi perlindungan 60 hingga 80%.
Apa akibatnya jika obat tidak diminum teratur atau putus berobat?
Jika obat tidak diminum secara teratur penyakit bertambah parah, bisa mengakibatkan kuman TBC kebal obat, sehingga perlu obat lebih lama lagi dan lebih sulit pengobatannya. Obat TBC ini terdiri dari isoniazid, rifampicin, pyrazinamide dan ethambutol dimana obat ini memiliki efek samping salah satunya warna urin menjadi kemerahan. Hal ini tidak berbahaya atau normal, dan tetap lanjutkan konsumsi obatnya ya. Apabila bunda ragu, konsultasikan dengan Dokter Spesialis Anak.